Apa itu penyakit kaki gajah?
Penyakit kaki gajah dikenal pula
dengan istilah elephantiasis di dunia medis. Penyakit ini merupakan
salah satu di antara sejumlah penyakit yang tergolong satu spektrum penyakit
yang disebut filariasis. Adapun filariasis tidak hanya menyerang manusia
melainkan juga hewan. Filariasis disebabkan oleh cacing nematoda golongan
filaria. Beberapa spesies filaria yang ternama di Indonesia adalah Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Cacing Wuchereria
bancrofti dapat menyebabkan penyakit kaki gajah karena sifatnya yang dapat
mengganggu peredaran getah bening. Sedangkan Brugia malayi dan Brugia
timori tidak.
Bagaimana proses sampai terjadinya
penyakit filariasis? Apa kaitannya dengan nyamuk?
Cacing filaria dapat ditularkan
melalui gigitan serangga (nyamuk Anopheles, Culex, Aedes,
dan lalat Mansonia). Cacing betina dewasa dapat memproduksi ribuan larva
yang diisap oleh serangga tersebut dan dapat masuk ke butuh manusia lewat
gigitan serangga. Namun sekali gigitan saja tidak cukup untuk menimbulkan
penyakit filariasis. Selain frekuensi gigitan serangga, jumlah mikrofilaria
yang masuk per gigitan dan derajat kekebalan tubuh juga berpengaruh pada
kejadian penyakit ini.
Bagaimana pula filariasis dapat
menimbulkan penyakit kaki gajah?
Ada tiga tahap dalam penyakit
filariasis sampai dengan terjadinya kaki gajah. Awal penyakit filariasis
umumnya tanpa gejala. Gejala penyakit dimulai dari adenolimfangitis akut, yaitu
proses peradangan dan nyeri yang terjadi di kelenjar dan pembuluh getah bening.
Proses peradangan ini biasanya reda sendiri setelah 1 minggu, tetapi kemudian
kambuh kembali jika jumlah filaria dalam tubuh cukup banyak. Selama perjalanan
penyakit, air kemih yang berwarna putih susu mungkin pula menyertai gejala
lainnya. Inflamasi berulang dapat menyebabkan pembesaran bagian-bagian tubuh
seperti lengan, kemaluan, dan tungkai; sebagai akibat lanjutan dari
pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi inilah yang disebut elephantiasis.
Pembengkakan dimulai dengan bengkak
yang tidak kembali setelah dipencet, sampai pada pembengkakan berat yang sudah
disertai pengerasan dan benjolan-benjolan pada kulit.
Seperti apakah dokter menegakkan
diagnosis penyakit kaki gajah?
Untuk memastikan bahwa seseorang
terkena penyakit kaki gajah, ia membutuhkan pemeriksaan darah. Darah penderita
kaki gajah mengandung cacing berbentuk larva yang dapat dilihat pada
pemeriksaan darah lewat mikroskop. Jika keluhan utamanya adalah kemaluan yang
membengkak atau kencing berwarna putih susu, maka dari penyedotan cairan atau
urin dapat ditemukan pula cacing ini.
Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk
mendiagnosa penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal
sebagai Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.
Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan
diakui oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes
kartu", Hal ini sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran
parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari
droplets diwaktu kapanpun, tidak harus dimalam hari.
Bagaimanakah tindak lanjut filariasis
dan penyakit kaki gajah?
Setelah dokter mendiagnosis penyakit
kaki gajah, obat yang akan diberikan adalah DEC (dietilkarbamazin). Jika
penderita masih mengalami gejala peradangan akut, obat-obatan untuk meredakan
gejala (simtomatik) dapat pula diberikan. Jika pembengkakan anggota gerak sudah
mengeras, dapat diberikan kortikosteroid. Tetap jaga kebersihan selama
menjalani terapi. Apabila kelainan sudah sangat nyata dan berat, mungkin
penderita membutuhkan operasi.
Apakah Tanda dan Gejala Penyakit Kaki Gajah?
Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi
pada usia kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun)
mulai dirasakan perkembangannya. Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara
lain:
- Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
- Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
- Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
- Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
- Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Sedangkan gejala kronis
dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis)
pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Bagaimanakah Penularan
Penyakit Kaki Gajah?
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah
seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung
larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi
menggigit atau menghisap darah orang tersebut.
Bagaimanakah Penanganan dan Pengobatan
Penyakit Kaki Gajah?
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit
kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh
penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis.
Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai
konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih.
Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu
hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau
dalam keadaan lemah.
dalam keadaan lemah.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah
membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya
memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
Bagaimanakah Pencegahan
Penyakit Kaki Gajah?
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk
memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak
menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya
pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting
untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan
merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk
diwilayah tersebut.